Minggu, 11 Mei 2008

Prajna Paramita Hrdaya Sutra


PRAJNA PARAMITA HRDAYA SUTRA

Prajna Paramita Hrdaya Sutra merupakan salah satu Sutra yang sangat terkenal dalam agama Buddha aliran Mahayana. Sutra ini bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dikenal dengan Sutra Hati atau Sin Cing dalam bahasa Mandarin. Untuk mengetahui isi dari pada Sutra ini, silakan baca dengan teliti agar dapat di mengerti bait demi bait dari Sutra ini.

"Yang Maha Suci Sang Avalokitasvara sedang melaksanakan Samadhi kebijaksanaan Sempurna untuk mencapai pantai sana (nirvana). Dalam pengamatan bathin dalam samadhinya,Beliatu telah menyaksikan dengan jelas sekali,bahwa lima kelompok kegemaran (Panca Skhanda) itu sebenarnnya kosong/tanpa inti. Dengan menyadari hal itu, maka
Sang Avalokitesvara telah dapat terbebas dari sengsara dan derita.

" O, Sariputra, wujud (rupa) tiada bedanya dengan kosong (sunya). Dan kosong (Sunya) juga tiada bedannya dengan wujud (rupa), jadi wujud pada hakekatnya sama dengan kosong dan kosong sama dengan wujud.
Demikianlah pula halnya dengan perasaan, pikiran, tindak kemauan, dan kesadaran itu. Sariputra, kekosongan dari semua bendainitidak dilahirkan,tidak termusnakan, tidak kotor, tidak bersih, tidak bertambah pun tidak berkurang. Oleh karenanya,dengan kekosongan itu tiada berwujud,tiada perasaan, pikiran,tindak kemauan, dan kesadaran; tiada mata, telinga, hidup, lidah,tubuh dan akal; tiada wujud, suara, bau rasa, sentuhan dan ide gagasan ; tiada alam penglihatan sampailah tiada alam kemampuan pikiran dan kesadaran (delapan belas alam pengenal) Tiada ada kebodohan (avijja) pun tiada ada akhir kebodohan, sampai pun usia dan kematian, juga tiada ada akhir usia tua dan kematian. Tiada ada derita (Dukkha), timbunan derita (samudaya), penghapusan derita(Nirodha) dan jalan kebenaran (Marga) ; tiada ada kebijaksanaan pun tiada ada yang diperoleh.
Karena tiadayang diperoleh, maka Bodhisattva mengandalkan kebijaksanaan sempurna untuk mencapai pantai sana; oleh karena itu sanubarinya terbebaskan dari segala kemelekatan dan rintangan. Karena tiada kemelekatan dan rintangan, maka tiada takut dan khwatir, dan mereka dapat bebas dari lamuna dan ketidaklaziman, dengan begitu mencapa Parinirvana. Para Buddha dari jaman dahulu, sekarang dan yang akan datang mengandalkan pada kebijaksanaan sempurna memperoleh kesadaran tertinggi.
Maka kita tahu bahwa Maha Prajna Paramita adalah Mantra suci yang Agung, Mantra yang terunggul dan Mantra yang tiada taranya; yang benar dan pasti dapa menghapuskan semua derita.
Karena beliau mengucapkan Mantra Prajna Paramita yang berbunyi : GATE GATE PARAGATE PARASAMGATE, BODHISVAHA ! Prajna Paramita Hrdaya Sutra."

1 komentar:

Bijaksini mengatakan...

terima kasih atas terjemahan sutra hatinya. sangat bermanfaat bagi saya.